Search

Akhirnya! Jerman Izinkan Penggunaan Bom Asap di Laga Sepak Bola - Tribunnews

Akhirnya! Jerman Izinkan Penggunaan Bom Asap di Laga Sepak Bola

Suporter sepak bola di Jerman terkenal dengan gaya mendukung yang sangat megah dan memikat di stadion. Penampilan ini sering melibatkan penggunaan kembang api, suar dan bom asap yang sebetulnya tidak diperbolehkan di Jerman. Untuk pertama kalinya, Asosiasi Sepak Bola Jerman memberikan izin penggunaan bom asap pada pertandingan.

Pada laga Bundesliga Divisi 2 Hamburg melawan Karlsruhe, pada Sabtu (08/02) mendatang, para pendukung tim tuan rumah diperbolehkan untuk menggunakan bom asap secara legal namun tetap terkendali.

Komisi "Pencegahan dan Keamanan Budaya Sepak Bola" Asosiasi Sepak Bola Jerman telah memberikan izin secara legal kepada tim sepak bola Hamburg (HSV) untuk menyalakan bom asap sebanyak sepuluh kali selama pertandingan berlangsung. Dengan catatan bom asap dinyalakan di area belakang gawang antara penonton dan lapangan, saat pemain keluar menuju lapangan di stadion tuan rumah Volksparkstadion.

Masa ujicoba bom asam tidak libatkan semua tim

Bom asap nantinya hanya boleh dinyalakan oleh suporter yang sudah dipilih dan akan diawasi oleh ahlinya. Para pemadam kebakaran juga akan bersiaga dengan alat pemadam dan ember-ember berisi pasir.

Eksperimen ini adalah yang pertama kali diterapkan pada laga sepak bola profesional di Jerman. Diskusi tentang penggunaan bom asap antara suporter dan pihak berwenang memang sedang ramai. Musim lalu, klub-klub yang bermain di Bundesliga dikenai denda dengan total sebesar €1.056.525 atau sekitar Rp 15 miliar karena penggunaan suar dan bom asap secara ilegal oleh para pendukung.

Pelanggaran terburuk dilakukan tim sepak bola divisi kedua kota Hamburg, yang didenda sebesar €294.000 atau sekitar Rp 4 miliar karena para suporternya menggunakan bom asap saat laga melawan rival lokal FC St. Pauli. Tim sepak bola Hamburg HSV dan FC St. Pauli dijatuhi denda besar karena kedua tim menyalakan bom asap dalam jumlah yang sangat besar saat pertandingan berlangsung.

Bom asap dianggap satu bagian dari pertandingan sepak bola

Meskipun dihadapkan dengan nominal denda yang tidak sedikit, Ketua klub bola HSV Bernd Hoffmann tetap mencari solusi bagi para suporternya yang tetap menginginkan menggunakan kembang api, suar dan bom asap. Bagi mereka, bom asap dan kembang api adalah bagian dari kultur sebagai bentuk dukungan terhadap klub favoritnya. "Kembang api dan bom asap umum digunakan pada konser musik, kenapa tidak diperbolehkan pada pertandingan sepak bola?" ujar Bernd Hoffmann.

Suar, atau yang dikenal sebagai Bengalo dalam bahasa Jerman, dapat menyala sampai 2.500 derajat celcius, tapi kecelakaan sangat jarang disebabkan oleh suar. Lebih banyak orang yang celaka atau cidera dari aksi yang dilakukan pihak kepolisian di dalam stadion, seperti saat mereka menggunakan semprotan air mata.

Pada musim panas tahun 2019, pertandingan Werder Bremen sekaligus menjadi uji coba "suar dingin" hasil produksi Denmark, walau tetap dalam pengawasan tim keamanan dan pemadam kebakaran. Uji coba ini gagal karena gas yang dihasilkan oleh suar ini sangat beracun dan tetap menyala sekitar 300 hingga 500 derajat celcius.

Uji coba yang akan dilaksanakan di Hamburg pada hari Sabtu (08/02) mendatang masih dapat dibatalkan bila cuaca tidak mendukung. DFB juga mengisyaratkan bahwa pengecualian lebih lanjut terkait penggunaan kembang api dan bom asap dapat disahkan "untuk pertunjukan kembang api resmi dan acara serupa yang dilakukan oleh ahli bidang tersebut."

Namun, masih harus ditinjau kembali apakah status legal terkait penggunaan kembang api dan bom asap dapat diterima oleh suporter sepak bola Jerman dalam jangka panjang.

(pn/ pkp)

Let's block ads! (Why?)



"bola" - Google Berita
April 21, 2020 at 12:00AM
https://ift.tt/2wWXIMI

Akhirnya! Jerman Izinkan Penggunaan Bom Asap di Laga Sepak Bola - Tribunnews
"bola" - Google Berita
https://ift.tt/31nZHnd

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Akhirnya! Jerman Izinkan Penggunaan Bom Asap di Laga Sepak Bola - Tribunnews"

Post a Comment

Powered by Blogger.