/data/photo/2020/03/04/5e5ec775b5c19.png)
KOMPAS.com - Ditangguhkannya kompetisi sepak bola akibat wabah virus corona berdampak pada pemasukan klub.
Kondisi ini membuat beberapa klub di seluruh dunia mulai merencanakan langkah penyesuaian, seperti pemotongan gaji pemain.
Hal tersebut tentu menjadi polemik dalam dunia sepak bola, termasuk di Malaysia Super League, kasta tertinggi Liga Malaysia.
Dalam merespons rencana pemotongan gaji pemain, Asosiasi Pesepak Bola Profesional Malaysia (PFAM) menekankan dua syarat yang harus dipenuhi pihak klub jika ingin menuntaskan rencana tersebut.
PFAM mendesak para pemain untuk tidak menerima pemotongan gaji jika syarat-syarat tertentu tidak dipenuhi oleh klub yang menaungi mereka.
Baca juga: Respons Shin Tae-yong Saat Tahu Wacana Pemotongan Gaji dari PSSI
Sebab, menurut PFAM, pihak klub seharusnya menghormati kontrak yang sudah disepakati dengan para pemain.
"Setiap negosiasi seputar pemotongan atau penangguhan gaji pemain harus memenuhi dua syarat utama," tulis PFAM, dikutip dari Straits Times.
"Tim yang berutang uang kepada pemain mereka harus menyelesaikannya terlebih dahulu sebelum berbicara tentang pemotongan gaji."
"Semua negosiasi dan kesepakatan terkait pemotongan haji harus dilakukan secara individual dengan para pemain (kasus per kasus). Ini karena setiap pemain tidak mendapatkan gaji yang sama."
" Pemotongan gaji tidak harus dilakukan secara menyeluruh dengan menggunakan tarif minimal," demikian pernyataan PFAM.
Baca juga: Pelatih Timnas Thailand Tak Masalah tentang Pemotongan Gaji
"bola" - Google Berita
April 19, 2020 at 08:40AM
https://ift.tt/3alX9K2
Soal Pemotongan Gaji, Asosiasi Pesepak Bola Malaysia Punya Dua Syarat - Kompas.com - KOMPAS.com
"bola" - Google Berita
https://ift.tt/31nZHnd
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Soal Pemotongan Gaji, Asosiasi Pesepak Bola Malaysia Punya Dua Syarat - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment