Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mulai membangun skuat asuhannya. Total sejumlah 34 pemain telah dipanggil untuk pemusatan latihan sebagai persiapan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Harapan pencinta sepak bola Indonesia tinggi terhadap mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu. Fans berharap Shin bisa membawa Timnas Indonesia menjadi tim yang cukup diperhitungkan.
Sayangnya, Timnas Indonesia U-19 di bawah Shin Tae-yong belum menunjukkan tajinya. Mereka kalah dalam tiga laga uji coba terakhir, yakni melawan Busan IPark, Kyung Hee University, dan Seongnam FC.
Namun, itu masih laga uji coba. Hasil tersebut tak begitu membebani Shin Tae-yong. Menurut mantan pelatih Korea Selatan itu, hasil bukan tujuan utamanya saat ini.
Mengacu pada hal tersebut, Shin Tae-yong tidak tinggal diam. Beberapa manuver dan keputusannya membuat performa Timnas Indonesia meningkat.
Namun Bola.com menemukan fakta menarik tentang rencana Shin Tae-yong yang mulai terbaca. Ada setidaknya tiga strategi Shin Tae-yong yang hampir mirip dengan milik Luis Milla. Berikut perinciannya.
1. Regenerasi Pemain
Sama seperti Luis Milla, Shin Tae-yong juga menerapkasn regenerasi pemain dalam skuatnya. Buktinya, dalam daftar 34 nama pemain yang dipanggil buat pelatnas persiapan laga Kualifikasi Piala Dunia 2022, banyak pemain belia usia 20 tahun.
Pada 2017, Luis Milla juga sempat menerapkan strategi yang sama. Namun hal itu berubah setelah kedatangan Simon McMenemy.
Pelatih asal Inggris itu lebih mempercayakan pemain kaya pengalaman dalam skuatnya. Sebelum dirombak Shin Tae-yong, ada sembilan pemain di atas 30 tahun yang dipanggil Simon McMenemy untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022.
2. Penguasaan Bola
Pada 2017, Luis Milla pernah membeberkan filosofi gaya permainan yang akan diterapkannya untuk Timnas Indonesia U-22. Filosofi gaya permainan ala Luis Milla kala itu adalah menyerang.
Namun penyerangan yang dilakukan bukan asal-asalan. Milla mengklaim gaya menyerang itu bakal dikombinasikan dengan penguasaan bola.
Ya, poinnya ada di penguasaan bola. Itu mirip dengan strategi Shin Tae-yong saat ini bukan? Shin juga berusaha agar pemainnya bisa berlama-lama dengan bola.
Itu sebabnya, Shin menyuruh pemain Timnas Indonesia U-19 berlatih teknik-teknik dasar terlebih dahulu ketimbang muluk-muluk berlatih skill kelas bintang.
3. Sedikit Striker Lebih Baik
Masih pada tahun yang sama, Luis Milla hanya memanggil empat pemain yang berposisi sebagai striker, yakni Dendy Sulistyawan (Bhayangkara FC), Ahmad Nur Hardianto (Persela Lamongan), Muhammad Dimas Drajad (PS TNI), dan Marinus Mariyanto Wanewar (Persipura Jayapura) dalam skuatnya.
Luis Milla memang tak ingin punya banyak striker di skuat racikannya saat itu. Menurut Milla, tak seharusnya kewajban mencetak gol hanya dibebankan kepada penyerang.
Masih ada pemain di posisi lain yang juga bisa diandalkan, seperti pemain sayap atau geladang. "Jadi menyerang untuk mencetak gol itu bisa melalui penyerang dan sayap kanan serta kiri," ucap Milla.
Lagi-lagi, hal itu mirip dengan strategi Shin Tae-yong. Saat ini, pelatih asal Korea Selatan itu juga hanya merekrut empat striker yakni Ilija Spasojevic, Lerby Eliandry, Irfan Jauhari Bali, dan Muhammad Rafli untuk skuatnya.
Sementara untuk posisi sayap dan gelandang, Shin Tae-yong memanggil setidaknya 14 orang.
"bola" - Google Berita
February 14, 2020 at 12:00PM
https://ift.tt/31THGOB
3 Strategi Shin Tae-yong yang Disebut Mirip Luis Milla - Bola.com
"bola" - Google Berita
https://ift.tt/31nZHnd
Bagikan Berita Ini
0 Response to "3 Strategi Shin Tae-yong yang Disebut Mirip Luis Milla - Bola.com"
Post a Comment